KaltimExpose.com, Ujoh Bilang –Sungai Mahakam menjadi lebih dari sekadar jalur air bagi masyarakat Dayak di Mahakam Ulu (Mahulu). Sungai yang mengalir di tengah-tengah wilayah Makasar ini dipandang sebagai tempat penting untuk melakukan ritual pembersihan diri.

Kepercayaan ini telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Dayak Kayan Mahulu sejak zaman dahulu. Mereka menggunakan Sungai Mahakam sebagai sumber air dan juga sebagai jalan untuk berhubungan dengan kerabat di daerah-daerah jauh di hulu Sungai Mahakam.

Sungai Mahakam dianggap sebagai tempat pembersihan diri karena aliran airnya yang mengalir ke arah hilir. Dipercayai bahwa dengan air yang mengalir ke Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, hal-hal negatif dari diri seseorang dapat dibawa pergi saat melakukan mandi.

Ritual pembersihan diri ini dilakukan ketika masyarakat suku Dayak Kayan menjalankan adat mereka, baik itu dalam ritual pernikahan, upacara kematian, maupun pemberian nama kepada anak.

Aleksius Areq, staf adat di Desa Laham Kecamatan Laham, Mahulu, menjelaskan bahwa dalam ritual ini, orang harus menghadap arah hulu sungai sambil menyiram air ke tubuh mereka ke arah hilir.

“Jadi waktu siram ke badan, airnya ngalir. Nah, kenapa dipercaya sebagai pembersihan diri karena pada saat menyiram atau membasuh itu disertai dengan mantra,” ujar Aleksius kepada Korankaltim.com pada Kamis, (4/1/2024).

Dalam ritual pemberian nama anak, pembersihan diri biasanya dilakukan pada bayi yang baru saja diberi nama dalam upacara Adet Ara Anaq (adat pemberian nama anak). Sedangkan dalam upacara pernikahan adat, kedua mempelai laki-laki dan perempuan langsung membersihkan diri mereka di Sungai Mahakam.

Untuk ritual kematian, Sungai Mahakam digunakan untuk menghanyutkan barang-barang milik orang yang meninggal. Dipercayai bahwa barang-barang tersebut mengandung energi negatif, penyakit, dan hal buruk.

“Jadi kalau dalam ritual kematian dibuang semua barang orang meninggal ke sungai. Entah itu kasur, atau alat-alat bekas tukang untuk membuat peti,” jelas Aleksius.

Dengan demikian, Sungai Mahakam bukan hanya menjadi sarana transportasi air, tetapi juga melambangkan tempat pembersihan diri dan membuang energi negatif dalam diri setiap individu dan barang-barang mereka.

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose

Iklan