KaltimExpose.com, Barong Tongkok-�Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sejak Selasa (9/4/2024) lalu, telah menciptakan antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan juga di Agen Pemasaran Satu Sisi (APMS) di daerah tersebut. Bahkan, warga kini terpaksa mengantre di tempat pengecer BBM di pinggir jalan karena kesulitan mendapatkan BBM untuk kendaraan mereka.
Niko, seorang warga yang mengalami kesulitan mendapatkan BBM, menyatakan bahwa keadaan ini bukan sekadar sulit, melainkan memang langka. Ia bahkan harus datang dari Kecamatan Linggang Bigung ke Gesaliq di wilayah Kecamatan Barong Tongkok untuk mendapatkan BBM.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Dengan kondisi ekonomi yang sudah berat, harga BBM di pengecer tentu lebih mahal daripada di SPBU atau APMS.
Herman, seorang pengecer BBM di Kampung Gesaliq, menjelaskan bahwa kelangkaan ini disebabkan oleh penutupan hampir seluruh SPBU dan APMS sebelum Lebaran. Ditambah lagi dengan insiden kebakaran di SPBU Belintut, pasokan BBM ke Kubar semakin berkurang.
Dampak dari kelangkaan ini terasa pada harga, di mana harga BBM di pengecer bisa mencapai Rp16.000 hingga Rp25.000 per liter. Herman mengakui bahwa dia terpaksa menaikkan harga dari Rp13.500 menjadi Rp15.000 per liter karena kesulitan mendapatkan stok BBM.
Meskipun ada pengecer yang mendapatkan stok langsung dari SPBU atau APMS, ada juga yang harus mendapatkan stok dari tangan kedua, sehingga harga pun terpaksa naik.
Herman juga mengimbau kepada sesama pengecer untuk bekerja sama dalam menekan harga agar tidak terlalu tinggi dan menyulitkan masyarakat.