KaltimExpose.com, Sangatta –�Kabupaten Kutai Timur, dengan luas wilayah sekitar 31 ribu kilometer persegi, menyimpan berbagai sumber daya alam yang melimpah. Dari sektor pertambangan, perkebunan, perikanan, hingga pertanian, daerah ini memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Mengurangi Ketergantungan pada Batu Bara
Selama ini, Kutai Timur masih banyak bergantung pada sektor pertambangan batu bara. Namun, mengingat potensi penurunan produksi batu bara dalam beberapa puluh tahun ke depan, pemerintah setempat mulai mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar adalah industri kelapa sawit.
Potensi Perkebunan Kelapa Sawit
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan bahwa sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, sangat potensial untuk dikembangkan. “Sektor perkebunan (sawit) menjadi salah satu paling potensial, sebab Kutim memiliki luas perkebunan kelapa sawit 529.586 hektare dengan produksi pada tahun 2023 mencapai 7,759 juta ton,” ujarnya pada Selasa (11/6/2024).
Produksi crude palm oil (CPO) di Kabupaten Kutai Timur juga sangat tinggi, mencapai 4,599 juta ton pada tahun 2023, menjadikan Kutai Timur sebagai penghasil CPO tertinggi di Kalimantan Timur. Dengan capaian tersebut, Ardiansyah yakin bahwa Kutai Timur siap melangkah menuju pembangunan hilirisasi industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Pengembangan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
Hilirisasi industri kelapa sawit menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan ini. Menurut Ardiansyah, produk turunan dari kelapa sawit cukup terbuka untuk dikembangkan, dan peran serta dari pihak swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan hal ini. “Pemerintah membutuhkan peran serta dari pihak swasta untuk mengembangkan hilirisasi industri kelapa sawit ini,” imbuhnya.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy
Salah satu keunggulan yang dimiliki Kutai Timur dalam pengembangan industri kelapa sawit adalah keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. KEK Maloy didesain sebagai kawasan strategis dalam pengembangan ekonomi penyangga ibu kota nusantara (IKN).
Banyak program menarik yang ditawarkan kepada investor di KEK Maloy, seperti biaya sewa yang terjangkau, pemanfaatan sewa gratis selama empat tahun pertama, serta sistem operasional dan regulasi yang kondusif. “Dukungan pengelola KEK Maloy yang semakin mudah dan efisien memberikan dukungan tak terbatas bagi pengusaha dan investor,” pungkas Ardiansyah.
Dengan potensi dan dukungan infrastruktur yang ada, Kutai Timur berpeluang besar untuk menjadi pusat industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia. Langkah ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan batu bara, tetapi juga akan meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.