KaltimExpose.com, Nusantara –�Seiring dengan masifnya pembangunan daerah, konflik agraria menjadi rentan terjadi. Sorotan publik pun terutama tertuju pada Kawasan Strategis Industri di Kalimantan Timur (IKN Kalimantan Timur).
Meskipun proyek IKN menjanjikan kemajuan ekonomi, nyatanya Kalimantan Timur muncul sebagai provinsi dengan tingkat sebaran konflik tertinggi di Indonesia. Data yang dihimpun oleh aliansi pemerhati konflik lahan menunjukkan bahwa ada 11.992,58 hektare lahan yang terlibat dalam persengketaan.
Sektor utama penyebab konflik lahan bukanlah pertambangan, melainkan permasalahan sengketa lahan perkebunan dengan luas mencapai 4.693 hektare. Dinas Perkebunan Kalimantan Timur mencatat adanya 48 kasus sengketa lahan perkebunan selama tahun 2023.
Namun demikian, bagaimana dengan konflik agraria di wilayah IKN? Meski terdapat pembangunan infrastruktur yang sangat masif di Kalimantan Timur, tercatat bahwa ada 3 kasus konflik lahan yang menjadi sorotan publik di provinsi tersebut, terutama terkait penolakan relokasi tanah oleh Masyarakat Adat Balik Sepaku untuk pembangunan infrastruktur ibukota baru.
Peneliti dari Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat, menegaskan bahwa dengan luas cakupan lahan yang akan terkena dampak di seluruh wilayah IKN mencapai 256.142 hektare, konflik agraria menjadi perhatian utama.
Keberadaan masyarakat adat yang mewariskan tanah adat melalui sistem ‘segel tanah’ menjadikan konflik agraria semakin kompleks. Muhammad Arman, Direktur Advokasi Hukum dan HAM Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), menyoroti perubahan fungsi tanah adat menjadi proyek IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Meskipun Gubernur Kaltim H Isran Noor menegaskan bahwa tanah IKN adalah lahan negara, data dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menunjukkan bahwa sektor infrastruktur menyumbang sebagian besar konflik agraria di Kalimantan Timur, terkait langsung dengan proyek IKN.
Dengan citra megaproyek di ibukota baru yang terkesan ‘lapar tanah’, diharapkan Pemerintah RI dapat meminimalisasi konflik agraria di IKN, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.