KaltimExpose.com, Samarinda –Di tengah hiruk-pikuk pembangunan megaproyek Kota Samarinda, sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) tampak berdiri kokoh namun terbengkalai. Fasilitas publik yang seharusnya menjadi solusi bagi pejalan kaki kini menjadi ancaman keselamatan karena kurangnya perawatan dan perhatian.

JPO di Jalan Juanda, Kelurahan Air Putih, merupakan salah satu contoh yang mencolok. Berdasarkan pemantauan TribunKaltim pada Jumat (7/6/2024), JPO ini memancarkan nuansa usang dengan cat putih dan merah yang pudar, pagar serta lantai berkarat, dan sampah yang berserakan di sekitarnya. Lampu yang redup hanya memperparah kondisi, menjadikan jembatan ini tampak menyeramkan terutama di malam hari.

Keamanan Warga yang Terancam

Kondisi JPO yang memprihatinkan ini tidak hanya merusak estetika kota tetapi juga mengancam keselamatan warga yang melintasinya. Beberapa remaja yang terlihat hendak menggunakan JPO ini usai salat Jumat tampak ragu-ragu saat menaiki tangga jembatan. Saat di atas, jembatan bergetar dan bergoyang dengan setiap langkah kaki mereka, membuat salah satu dari mereka berteriak ketakutan, “Pelan-pelan nah, takut aku jatuh.”

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. JPO yang tidak terawat menjadi sarang vandalisme dan tempat persembunyian pelaku kriminal. Banyak warga merasa tidak aman saat melintasi jembatan, terutama pada malam hari. “Kalau malam saya sering lihat dijadikan tempat tidur tunawisma juga. Kalau bisa dipasang CCTV juga sama lampu biar pengguna enggak takut,” ungkap Biru, seorang warga di Jalan Wijaya Kusuma Samarinda.

Tanggung Jawab yang Terbengkalai

Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pemeliharaan JPO seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai pelaksana pembangunan. Namun, hingga kini, pemeliharaan belum dilaksanakan meski koordinasi telah dilakukan. “Nanti saya akan turunkan tim untuk mengecek kembali kondisi JPO yang ada di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Asam (Jalan Slamet Riyadi), dan yang ada di samping Mal Lembuswana (Jalan S Parman). Karena kami yang menentukan titiknya,” ujar Manalu.

Solusi yang Ditunggu

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan segera dari pihak berwenang. Pengawasan dan pemeliharaan rutin harus ditingkatkan untuk memastikan JPO aman digunakan. Pemasangan CCTV dan penerangan yang memadai juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan keamanan pengguna JPO, sebagaimana disarankan oleh warga setempat.

Kelalaian dalam merawat fasilitas publik seperti JPO tidak hanya mencerminkan kurangnya tanggung jawab, tetapi juga dapat berakibat fatal bagi keselamatan warga. Pemerintah Kota Samarinda diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi JPO dan memastikan fasilitas ini kembali berfungsi optimal demi keamanan dan kenyamanan warga.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan