KaltimExpose.com, Tanjung Redeb –�Persoalan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Berau kini tengah menjadi sorotan tajam. Organisasi kepemudaan yang seharusnya menjadi pilar kritis dalam pengawasan kebijakan pemerintah ini dituding mengalami kemunduran signifikan. Kritik pedas ini datang dari Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten Berau, Bastian, yang menyebutkan bahwa KNPI Berau tidak lagi efektif dalam menjalankan perannya.
Dalam pernyataannya, Bastian mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi terkini KNPI Berau. “Kalau saya melihat, mundur. Tidak ada prosesi yang baik dalam kaderisasinya. Wacana dan gagasan untuk diberikan ke pemerintah itu tidak terlihat, begitu juga dalam hal gagasan dan pemikiran. Saya anggap KNPI mundur,” tegas Bastian pada Selasa (21/5/2024).
Independensi KNPI di Tengah Arus Politik
Bastian juga menyoroti pentingnya independensi KNPI dari pengaruh politik. Menurutnya, sebagai organisasi pemuda yang independen, KNPI tidak boleh terkontaminasi oleh kepentingan partai politik (parpol) mana pun. “Seyogyanya organisasi pemuda itu independen. Terlepas dari personaliti merupakan bagian parpol atau tidak, harusnya seperti itu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bastian menambahkan bahwa tidak ada masalah jika pengurus KNPI adalah anggota parpol, asalkan dalam menjalankan tugasnya, mereka tetap netral dan tidak membawa agenda politik. “Hanya saja ketika berbicara organisasi kepemudaan, pihak bersangkutan mesti memposisikan diri sebagai pengurus dan tidak menyangkut pautkan dengan politik sama sekali. Intinya netral,” jelasnya.
Tanggapan Ketua KNPI Berau
Menanggapi kritik ini, Ketua KNPI Berau, Hardiansyah, membantah tudingan kemunduran tersebut. Menurutnya, KNPI saat ini telah bertransformasi menjadi organisasi yang inklusif dan diterima oleh berbagai pihak. “Kalau (Tudingan) itu hak semua orang untuk berpendapat, itu kan sudut pandang orang dan KNPI hari ini juga sudah bagus. Bisa diterima semua pihak,” ungkap Hardiansyah.
Hardiansyah juga menegaskan bahwa menjelang Pilkada Berau, KNPI akan tetap menjaga netralitasnya dan tidak berpihak pada parpol atau pasangan calon (paslon) mana pun. “Saya juga kemarin nyaleg dan tidak bawa-bawa KNPI, apalagi di tubuh KNPI juga multi partai. Masing-masing punya jagoan, jadi tidak ada keberpihakan,” tandasnya.
Menuju Pilkada Berau: KNPI dan Netralitas Politik
Dengan Pilkada Berau yang semakin dekat, netralitas KNPI menjadi isu krusial. Hardiansyah menyatakan bahwa meskipun dirinya pernah mencalonkan diri dalam pemilu, hal tersebut tidak mempengaruhi posisinya dalam KNPI. “Saya juga kemarin nyaleg dan tidak bawa-bawa KNPI, apalagi di tubuh KNPI juga multi partai. Masing-masing punya jagoan, jadi tidak ada keberpihakan,” jelasnya.
Refleksi dan Harapan
Kritik terhadap KNPI Berau dari tokoh seperti Bastian menunjukkan adanya harapan besar dari masyarakat terhadap peran aktif organisasi kepemudaan ini dalam dinamika politik dan sosial. Sebagai organisasi yang diharapkan menjadi garda depan dalam menyalurkan aspirasi pemuda dan mengawasi jalannya pemerintahan, KNPI perlu terus berbenah dan memperkuat posisinya.
Sementara itu, tanggapan dari Hardiansyah menegaskan bahwa ada upaya dari dalam tubuh KNPI untuk tetap menjaga netralitas dan inklusivitas. Dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk godaan politik, KNPI harus tetap teguh pada prinsip independensinya demi menjaga kepercayaan publik.
Dengan demikian, KNPI Berau diharapkan bisa kembali menjadi organisasi yang tidak hanya diterima oleh semua kalangan, tetapi juga kritis dan konstruktif dalam mengawal kebijakan pemerintah. Hanya dengan cara itulah, KNPI bisa kembali meraih kepercayaan dan ekspektasi masyarakat Berau.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.