KaltimExpose.com, Jakarta –�Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memulai sebuah babak penting dalam perjalanan akhir masa jabatannya dengan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) selama 40 hari ke depan. Langkah ini akan dimulai pada 11 September 2024 hingga 19 Oktober 2024, tepat sehari sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan Jokowi untuk menghabiskan masa terakhirnya sebagai presiden di IKN menjadi simbol nyata dari komitmen beliau terhadap proyek yang menjadi salah satu warisan terbesarnya: pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa wajar jika Presiden Jokowi ingin merasakan langsung berkantor di IKN sebelum masa pemerintahannya berakhir. “Bagaimanapun, ini adalah legacy-nya beliau,” kata Hasan dalam pesan singkat, Senin, 9 September 2024. Hasan menambahkan, Istana Garuda, sebagai pusat kegiatan kepala negara di IKN, sudah siap digunakan untuk aktivitas kepresidenan.
Meski akan berkantor di IKN, Presiden Jokowi tetap akan melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai daerah. “Beliau tetap bisa melakukan kunjungan dari IKN. Namun, beberapa agenda akan didelegasikan kepada Wakil Presiden,” ujar Hasan.
Langkah ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Presiden Jokowi. Pada akhir Juli lalu, Jokowi sempat berkantor di IKN selama dua hari. Begitu juga pada momen perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2024, Jokowi memutuskan untuk menjalankan tugasnya dari IKN.
Seiring dengan kehadiran Presiden di IKN, proyek infrastruktur di kawasan ini terus dikebut. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa salah satu fokus utama adalah penyelesaian runway bandara di IKN. “Saat ini, runway sepanjang 1.100 meter sudah terbangun dari target sementara 2.200 meter,” ungkap Basuki pada Jumat, 23 Agustus 2024. Ia berharap, jika cuaca mendukung, konstruksi dapat selesai pada awal September.
Kehadiran Jokowi di IKN juga berbarengan dengan agenda pemindahan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, Menteri Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, telah memastikan penundaan pemindahan ASN pada September ini. Presiden Jokowi menekankan bahwa kepindahan ASN ke IKN bergantung pada kesiapan fasilitas.
“Saya kira kita pindah itu kalau semuanya siap, termasuk rumah dan apartemen. Jadi, ini proyek jangka panjang yang tidak bisa terburu-buru,” jelas Jokowi usai meresmikan flyover Djuanda di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menjelang akhir masa jabatan Jokowi pada 20 Oktober 2024, isu reshuffle kabinet kembali mencuat. Jabatan yang kosong, baik karena menteri maju dalam Pilkada maupun sebab lain, dapat diisi oleh pelaksana tugas (Plt) maupun pejabat definitif.
Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, telah mengajukan surat pengunduran diri untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta berpasangan dengan Rano Karno. “Surat pengunduran diri Pramono telah diterima Presiden pada 2 September 2024, dan permohonan itu akan disetujui,” kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana.
Selain Pramono, Menteri Sosial, Tri Rismaharini, juga mundur dari jabatannya untuk mengikuti Pilkada Jawa Timur. Jokowi menunjuk Muhadjir Effendy sebagai Plt Menteri Sosial hingga pengganti definitif dilantik.
Artikel ini telah tayang di tempo.co.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.