KaltimExpose.com, –�Dalam sebuah kejadian mengejutkan yang mengguncang Amerika Serikat, mantan Presiden Donald Trump menjadi korban penembakan saat tengah berkampanye di Pennsylvania. CEO Apple, Tim Cook, segera merespons insiden tersebut dengan pernyataan tegas melalui akun X (sebelumnya Twitter), mengutuk keras kekerasan yang terjadi dan mendoakan agar Trump segera pulih.
Dalam unggahannya, Tim Cook menyatakan, “Saya mendoakan Presiden Trump segera pulih. Pikiran saya bersama dia, korban lain, dan keluarga Trump. Saya mengutuk keras kekerasan ini,” tulis Cook seperti dikutip dari MacDailyNews pada Senin (15/7/2024). Cook, yang dikenal jarang mengomentari isu politik secara langsung, menunjukkan empati dan kekhawatirannya terhadap insiden yang mencoreng proses demokrasi tersebut.
I pray for President Trump’s rapid recovery. My thoughts are with him, the other victims and the Trump family. I strongly condemn this violence.
— Tim Cook (@tim_cook) July 14, 2024
Penembakan terjadi saat Trump, yang juga mencalonkan diri sebagai Presiden AS untuk periode berikutnya, sedang berpidato di atas podium. Dalam video yang beredar luas, terdengar empat kali suara tembakan berturut-turut yang memaksa pidato Trump terhenti. Kepanikan melanda lokasi kampanye ketika Trump terlihat berlumuran darah di bagian kanan wajahnya dan telinga kanannya. Pasukan Pengamanan Kepresidenan AS langsung bertindak cepat melindungi Trump dan mengamankan area.
Situasi di sekitar lokasi menjadi kacau balau dengan jeritan dari kerumunan warga yang berusaha menyelamatkan diri. Tembakan tambahan semakin memperparah kepanikan, menyebabkan banyak orang terluka dan satu orang meninggal dunia. Selain Trump, dua orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Beberapa jam setelah insiden, Trump memberikan penjelasan mengenai kondisinya melalui akun Truth Social. “Saya langsung tahu ada yang tidak beres. Saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit,” ungkap Trump. Ia menambahkan bahwa peluru tersebut mengenai bagian atas telinga kanannya, menyebabkan luka yang cukup serius.
FBI segera mengidentifikasi pelaku serangan sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pria berusia 20 tahun. Crooks berhasil dilumpuhkan hingga tewas oleh Pasukan Pengamanan Kepresidenan AS di tempat kejadian. Hingga saat ini, motif di balik serangan tersebut masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwenang.
Insiden ini mengundang reaksi luas dari berbagai kalangan, baik dari dunia politik maupun masyarakat umum. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan tersebut sebagai ancaman serius terhadap demokrasi dan keselamatan tokoh-tokoh publik. Para pemimpin politik dari berbagai partai turut menyampaikan keprihatinan dan doa untuk kesembuhan Trump serta para korban lainnya.
Dalam suasana yang penuh ketegangan ini, pernyataan Tim Cook mewakili suara banyak pihak yang menginginkan agar kekerasan seperti ini tidak terulang kembali. Cook juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi dan kebebasan berpendapat tanpa harus diwarnai oleh tindakan kekerasan.
Kejadian ini menambah panjang daftar insiden penembakan di Amerika Serikat yang melibatkan tokoh politik. Kesadaran akan pentingnya keamanan dalam kampanye politik semakin meningkat, dan berbagai pihak berharap agar langkah-langkah pencegahan dapat lebih diperketat di masa mendatang.
Sumber cnbc Indonesia.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.