KaltimExpose.com –�Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap 1 Desember, menjadi kesempatan global untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS dan mendorong langkah kolektif dalam melawan stigma serta ketidaksetaraan yang terkait. Tahun ini, tema yang diangkat oleh World Health Organization (WHO) adalah “Take the Rights Path: My Health, My Right!”, yang mengajak semua pihak untuk memperjuangkan hak kesehatan sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Apa Itu HIV/AIDS?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), tahap lanjut dari infeksi yang membuat tubuh rentan terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis atau beberapa jenis kanker. Penularan HIV terjadi melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI, namun tidak menyebar melalui kontak fisik seperti berjabat tangan atau berbagi makanan.
Menurut WHO, hampir 42,3 juta jiwa telah meninggal akibat HIV/AIDS, dan pada 2023 saja tercatat 630 ribu kasus baru. Saat ini, sekitar 39,9 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia.
Sejarah Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter dari Global Programme on AIDS WHO. Tanggal 1 Desember dipilih agar momentum ini mendapat perhatian luas di media internasional, di tengah periode setelah Pemilu AS dan sebelum libur Natal. Peringatan ini pertama kali dirayakan pada tahun 1988, dengan tujuan untuk menghormati mereka yang telah tiada, menghapus stigma, dan memperjuangkan langkah global untuk mengakhiri HIV sebagai ancaman kesehatan masyarakat.
Makna dan Gerakan Hari AIDS Sedunia 2024
Tema tahun ini menyoroti pentingnya menghapus ketidaksetaraan yang menghambat upaya global dalam mengakhiri AIDS. Kampanye ini mengedepankan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia, sehingga setiap individu harus memiliki akses ke layanan pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV tanpa stigma atau diskriminasi.
Stigma dan diskriminasi masih menjadi hambatan utama dalam melawan HIV/AIDS. Banyak orang enggan memeriksakan diri karena takut dikucilkan, yang pada akhirnya memperbesar risiko penularan. WHO menargetkan untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030, dengan mendorong partisipasi aktif dalam memerangi ketidakadilan.
Cara Merayakan Hari AIDS Sedunia
Berikut adalah beberapa langkah untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari AIDS Sedunia:
- Menggalang Dana
Sumbangkan dana ke organisasi yang berfokus pada pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS. - Memakai Pita Merah
Gunakan pita merah sebagai simbol solidaritas dan dukungan bagi penderita HIV/AIDS. - Kampanye di Media Sosial
Sebarkan informasi tentang pencegahan HIV/AIDS melalui platform media sosial. - Menghadiri Acara Komunitas
Ikuti peringatan komunitas lokal untuk saling berbagi cerita dan pengalaman. - Memperdalam Pengetahuan
Baca informasi terbaru tentang HIV/AIDS untuk meningkatkan kesadaran diri dan orang sekitar. - Tes HIV Secara Berkala
Lakukan tes HIV untuk mengetahui status kesehatan Anda, sehingga dapat segera memulai pengobatan jika diperlukan.
Dengan upaya kolektif ini, kita bisa menciptakan dunia yang inklusif dan bebas stigma bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Hari AIDS Sedunia adalah momen untuk menyatukan langkah menuju masa depan tanpa HIV/AIDS, demi kesehatan dan kesejahteraan bersama.
Artikel ini telah tayang di detik.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.