KaltimExpose.com –Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional melalui produksi vaksin dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada vaksin impor dan mendorong kemandirian kesehatan Indonesia.

Pada tahun 2024, Etana berhasil mencapai tonggak penting dengan mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Nomor Izin Edar (NIE) untuk vaksin PCV-13. Vaksin ini kini menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional, memberikan solusi vaksin yang aman, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Indra Lamora, Director of Anti Infectious Business Unit Etana, menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan pemerintah kepada Etana sebagai pemasok vaksin PCV-13.

“Sebagai perusahaan bioteknologi nasional, Etana merasa bangga mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk memasok vaksin PCV-13 dalam program imunisasi rutin. Dengan dukungan pemerintah ini, kami semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk bioteknologi dan vaksin lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Indra pada Rabu (22/1/2025).

Selain memenuhi kebutuhan domestik, produksi vaksin lokal juga membuka peluang ekspor ke negara-negara ASEAN dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Langkah ini sejalan dengan visi Etana untuk mendorong pertumbuhan industri bioteknologi nasional serta menciptakan lapangan kerja baru.

“Dengan memproduksi produk lokal, Etana juga dapat membuka peluang dan meningkatkan akses untuk ekspor produk vaksin ini ke negara-negara ASEAN dan OKI,” tambah Indra.

Di tahun 2025, Etana menetapkan dua prioritas utama. Pertama, memastikan ketersediaan vaksin PCV-13 untuk mendukung imunisasi rutin nasional. Kedua, melanjutkan pengembangan vaksin inovatif, seperti vaksin HPV untuk pencegahan kanker serviks dan vaksin TB untuk penanggulangan tuberkulosis.

“Dua vaksin ini merupakan bagian dari perluasan imunisasi rutin yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dengan tujuan untuk mengeliminasi kejadian kanker serviks dan mencegah penularan tuberkulosis di Indonesia,” jelas Indra.

Etana juga aktif menjalin kolaborasi strategis dalam pengembangan vaksin. Salah satu inisiatif terbaru adalah pengembangan vaksin dengue untuk mengatasi demam berdarah, yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat Indonesia. Dalam proyek ini, Etana bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta didukung pendanaan dari LPDP.

“Demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan upaya berkelanjutan antara kementerian, lembaga, industri, dan juga universitas,” kata Indra.

Etana berharap langkah-langkah ini tidak hanya mendukung program kesehatan nasional tetapi juga mengurangi ketergantungan pada produk impor, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan industri bioteknologi.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan kesehatan nasional. Kami percaya dengan bekerja sama kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih kuat,” tutup Indra.

 

Artikel ini telah tayang di metrotvnews.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan