KaltimExpose.com –Meski menghadapi tantangan dari penurunan permintaan batubara global, ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan performa yang solid. Pada triwulan II tahun 2024, Kaltim berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85 persen year on year (yoy), mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Kalimantan. Meskipun terjadi sedikit perlambatan dibandingkan triwulan pertama, Kaltim tetap menjadi kekuatan utama perekonomian di Pulau Kalimantan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyebutkan, “Pada triwulan II 2024, Kaltim mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85 persen yoy. Meski sedikit melambat dibandingkan triwulan I yang tumbuh 7,26 persen yoy, namun pertumbuhan ini masih lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh 5,05 persen yoy dan regional Kalimantan sebesar 5,22 persen yoy.”

Kaltim tetap menjadi pendorong utama perekonomian di Kalimantan, dengan pangsa ekonomi mencapai 47,77 persen. Kalimantan Barat mengikuti di posisi kedua dengan 16,44 persen, disusul Kalimantan Selatan (15,58 persen), Kalimantan Tengah (12,14 persen), dan Kalimantan Utara (8,08 persen). Angka ini menunjukkan bahwa Kaltim memiliki peran yang sangat dominan dalam menggerakkan roda ekonomi di wilayah Kalimantan.

Namun, Budi juga mengakui bahwa ada faktor penghambat dalam pertumbuhan ekonomi Kaltim, terutama dari sektor pertambangan. “Perlambatan di sektor pertambangan, khususnya batubara, menjadi penahan utama pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan ini,” jelasnya. Penurunan permintaan batubara dari pasar global, termasuk dari mitra dagang utama Kaltim, turut berdampak pada perlambatan ekspor batubara dan meningkatkan impor bahan baku dan barang konsumsi.

Sebagai penggerak utama perekonomian Kaltim, sektor pertambangan, khususnya batubara, menghadapi tantangan besar. Perlambatan permintaan batubara global yang diperparah oleh tingginya curah hujan di wilayah pertambangan mengganggu operasional dan produksi. Namun, meski sektor ini melambat, perekonomian Kaltim tidak sepenuhnya terpuruk.

Sektor pertambangan batubara memang masih berkontribusi besar dalam ekspor Kaltim, namun dengan perlambatan dari mitra dagang utama seperti China dan India, ekspor batubara tidak tumbuh sepesat yang diharapkan. “Tren perlambatan permintaan batubara global turut memengaruhi kinerja ekspor Kaltim. Meski demikian, komponen net ekspor tetap mencatatkan pertumbuhan positif, meskipun dalam laju yang lebih lambat,” tambah Budi.

Di tengah tantangan yang dihadapi sektor pertambangan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan proyek infrastruktur penunjangnya menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Kaltim. Sektor konstruksi, yang terstimulasi oleh proyek besar ini, mencatatkan pertumbuhan signifikan, menjadi sektor kedua yang menyumbang pertumbuhan terbesar di Kaltim pada triwulan ini. “Pertumbuhan sektor konstruksi tumbuh lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya, berkat berlanjutnya pembangunan IKN dan proyek-proyek strategis nasional lainnya di Kaltim,” ujar Budi.

Pembangunan ini tidak hanya mendongkrak sektor konstruksi, tetapi juga berdampak pada peningkatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Faktor ini menjadi komponen penting dalam pengeluaran, terutama dengan masuknya penanaman modal dari investor domestik yang semakin masif. “Komponen PMTB ditopang oleh masifnya proyek investasi pemerintah dan proyek strategis nasional, terutama progres pembangunan IKN,” tambah Budi.

Melihat tren positif di beberapa sektor, meski sektor tambang menghadapi tantangan, Budi tetap optimis bahwa ekonomi Kaltim akan terus tumbuh. Ia menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi dan peningkatan investasi di luar sektor pertambangan sebagai kunci untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Dengan potensi besar dari pembangunan infrastruktur dan investasi, Kaltim masih memiliki ruang untuk terus tumbuh, meskipun sektor tambang menghadapi perlambatan,” ungkapnya.

Tantangan dari perlambatan permintaan batubara global mungkin menjadi pengingat bahwa Kaltim harus mulai memperkuat sektor-sektor ekonomi lainnya. Dengan proyek besar seperti IKN dan berbagai investasi infrastruktur, Kaltim diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan di tengah tekanan global.

Artikel ini telah tayang di kaltimpost.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan