KaltimExpose.com, Tanjung Redeb –Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mendesak pengelola objek wisata Labuan Cermin di Kecamatan Bidukbiduk agar segera menerapkan tarif retribusi dan standar operasional (SOP) untuk pengunjung dan pengelola. Langkah ini diambil sebagai respons atas dibukanya kembali objek wisata tersebut, sekaligus imbas dari keberadaan buaya yang sempat muncul sejak tahun lalu.

Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, menegaskan bahwa langkah ini penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang akan mengunjungi Labuan Cermin. Meskipun saat ini buaya dianggap sudah tidak ada, namun tetap diperlukan penyisiran rutin di area tersebut untuk mengonfirmasi keberadaan buaya.

“Penyisiran tetap harus dilakukan untuk memastikan buaya itu tidak ada,” tegas Ilyas

Retribusi tiket masuk sebenarnya sudah pernah diterapkan sebelum munculnya buaya. Namun, ketika baru diterapkan, tiba-tiba muncul buaya di sana sehingga Labuan Cermin terpaksa ditutup sementara. Setelah beberapa kali penyisiran, akhirnya satu buaya terakhir yang berada di sana dapat ditemukan dan keluar dari kawasan Labuan Cermin secara alami.

Terkait tarif retribusi, Ilyas menyatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali berdiskusi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bidukbiduk. Namun, mereka masih terus menggodog harga yang tepat. Ia menyarankan agar tarif masuk Labuan Cermin tidak memberatkan pengunjung namun tetap mendukung operasional dan pemeliharaan kawasan.

Selain itu, selama pandemi Covid-19, Disbudpar Berau terus memperbaiki dan menambah fasilitas yang ada di Labuan Cermin, seperti membuat tracking yang lebih landai, menambah teras, dan membangun menara pantau untuk mengawasi pengunjung serta memberi informasi tentang SOP yang berlaku.

Ketua Pokdarwis Kampung Bidukbiduk, Chandra, mengonfirmasi bahwa Labuan Cermin kini sudah steril dari buaya dan dapat dikunjungi oleh wisatawan. Mereka juga sedang merumuskan SOP lanjutan untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan di lokasi, termasuk dalam hal tarif masuk dan larangan-larangan yang diperlukan.

Untuk mencegah masuknya buaya kembali, pihak terkait melakukan pemantauan tiap malam dan pagi sebelum objek wisata dibuka.

Dengan langkah-langkah yang diambil oleh Disbudpar Berau dan kerja sama dengan Pokdarwis, diharapkan Labuan Cermin dapat kembali menjadi destinasi wisata yang aman, bersih, dan nyaman bagi pengunjung.

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose

Iklan