KaltimExpose.com, Samarinda –�Sebuah survei elektabilitas untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024 telah mengungkapkan hasil mengejutkan. Ternyata, bukan Isran Noor atau Rudy Masud yang menonjol, melainkan Walikota Samarinda, Andi Harun, yang menduduki puncak sebagai cagub terkuat menurut survei yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia.
Perusahaan konsultan politik Charta Politika Indonesia melaksanakan survei tentang preferensi sosial dan politik masyarakat Kalimantan Timur tahun 2022.
Survei yang dilakukan dalam periode 28 September 2022 hingga 4 Oktober 2022 ini melibatkan 800 responden dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dan menggunakan metode sampling (multistage random sampling). Hasilnya, Andi Harun berhasil meraih 30,3 persen elektabilitas, mengungguli Isran Noor yang hanya mendapatkan 18,9 persen. Adapun kriteria responden minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Wilayah survei meliputi seluruh kelurahan/desa di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Selain itu, survei ini juga mencantumkan nama-nama lain dalam daftar elektabilitas, seperti Hadi Mulyadi, Rizal Effendi, Rudi Mas’ud, Fahmi Fadli, Basri Rase, Ardiansyah Sulaiman, dan Safaruddin.
Menurut analisis pengamat politik dan akademisi dari Universitas Mulawarman, Budiman, untuk memenangkan Pilgub Kaltim 2024, kunci utamanya adalah menguasai tiga wilayah, yaitu Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Sebab, ketiga wilayah ini memiliki sekitar 70 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kaltim.
Namun, Budiman juga menyoroti kemungkinan adanya koalisi antara Golkar dan PDIP yang dapat mengubah dinamika persaingan, terutama jika mereka berhasil bersatu menguasai wilayah Kukar dan Balikpapan. Meski peluang ini dianggap kecil mengingat hubungan antara kedua partai tersebut, Budiman mengingatkan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi.
Selain itu, faktor lain yang bisa menjadi penentu dalam Pilgub Kaltim 2024 adalah dukungan dari tokoh-tokoh penting, seperti Rita Widyasari, anak dari mantan Bupati Kukar, Syaukani HR, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilih fanatik di Kaltim.
Dengan demikian, hasil survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika politik yang akan mempengaruhi Pilgub Kaltim 2024. Masing-masing kandidat perlu memperhitungkan strategi dan dukungan yang mereka miliki untuk memenangkan pertarungan ini.