KaltimExpose.com, Sangatta –�Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, memberikan tausiah dalam rangka peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, yang mengusung tema “Spirit Isra dan Mi’raj dalam Meningkatkan Kualitas Salat”. Acara ini digelar pada Sabtu (4/1/2025) malam di Masjid Nurul Iman, Jalan Papa Charlie RT 02, Kabo Jaya, dan dihadiri oleh masyarakat setempat.
Dalam tausiah yang disampaikan, Ardiansyah menekankan pentingnya salat sebagai ibadah utama yang langsung diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW saat Isra dan Mi’raj. Ia mengajak umat Islam untuk memaknai setiap gerakan dan bacaan dalam salat dengan penuh tumaninah serta memperbaiki kualitas bacaan salat, terutama dalam surat Al-Fatihah dan tahiyyat akhir.
“Salat sangat penting karena amalan pertama yang akan dihisab adalah salat. Oleh karena itu, mari kita perbaiki bacaan salat, terutama surat Al-Fatihah dan tahiyyat akhir,” ungkap Ardiansyah.
Bupati Kutim juga menceritakan sebuah kisah yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW saat Isra dan Mi’raj, di mana Nabi menyaksikan seorang manusia yang di akhirat membenturkan kepalanya ke lantai hingga hancur dan kembali utuh berulang kali. Nabi bertanya kepada Malaikat Jibril AS tentang sosok tersebut, dan Jibril menjelaskan bahwa orang itu adalah seseorang yang tidak melaksanakan salat selama hidupnya di dunia.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tidak meninggalkan salat, karena itu adalah kewajiban utama yang harus dijaga,” tegas Ardiansyah.
Tausiah tersebut juga mengajak umat Islam untuk menjadikan momen Isra dan Mi’raj sebagai kesempatan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kualitas ibadah, terutama salat.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh masyarakat sekitar dan diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan masyarakat Kutai Timur. Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Masjid Nurul Iman, Pairun, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Kutim, yang juga seorang ulama, dalam menyampaikan tausiah. Ia mengapresiasi kesediaan Ardiansyah yang menyempatkan waktu di tengah kesibukannya sebagai pemimpin daerah untuk hadir.
“Pengurus masjid dan panitia PHBI tidak dapat membalas kebaikan Bapak, tetapi kami percaya Allah SWT akan menggantikan itu semua sebagai amal jariah,” kata Pairun.
Ia juga menambahkan bahwa Masjid Nurul Iman terus berusaha menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.