KaltimExpose.com, Samarinda –�Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) terus mengambil langkah strategis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi daerah dengan memastikan inflasi tetap terkendali. Langkah ini dilakukan melalui kerjasama erat dengan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah dan tim pengendalian inflasi daerah (TPID).
Menurut Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, menjaga inflasi tetap terkendali merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Banyak hal yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya menjaga inflasi tetap terkendali, karena inflasi yang terkendali dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya di Samarinda pada hari Jumat.
BI Kaltim bersama TPID setempat akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, dengan fokus pada strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Strategi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas inflasi dalam target yang ditetapkan, yaitu 2,5 plus minus 1 persen dalam tahun kalender 3024, menurun dibandingkan dengan inflasi tahun kalender 2023 yang mencapai 3,46 persen.
Budi juga menekankan pentingnya penguatan komunikasi antar TPID kabupaten/kota di Kaltim untuk menjaga ekspektasi inflasi. Langkah-langkah seperti pertemuan tingkat tinggi, edukasi belanja bijak, dan program kolaboratif Ulama Peduli Inflasi telah diimplementasikan. Program Ulama Peduli Inflasi adalah hasil kolaborasi antara TPID Kaltim, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kantor Kemenag Kaltim yang bertujuan untuk mengajak masyarakat agar tidak berbelanja secara berlebihan dan pedagang menjual dengan harga yang wajar.
“Inflasi Kaltim pada Maret 2024 masih terkendali di angka 0,34 persen (mtm) dan berada di bawah nasional yang berinflasi 0,52 persen. Namun perlu diwaspadai bersama inflasi di bulan April, seiring dengan adanya potensi kenaikan harga kelompok transportasi di tengah arus mudik dan arus balik lebaran, terutama dari kelompok transportasi,” ungkapnya.
Budi menambahkan bahwa sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang momen lebaran dan mengantisipasi peningkatan permintaan akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek-proyek strategis nasional di Kaltim, pada tanggal 27 Maret telah dilakukan pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk wilayah Kalimantan.
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose